Pada tanggal 14 April 1912, RMS Titanic
menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton,
Inggris ke New York City. Kapal Pesiar mewah ini kemudian tenggelam di
Samudra Atlantik. Kisah tenggelamnya
kapal Titanic ini kemudian di angkat dalam sebuah film yang disutradrai
James Cameron yang dirilis pada 19 Desember 1997. Film ini memperoleh
kesuksesan yang luar biasa, dan mendapat empat belas nominasi Academy
Awards dan memenangkan sebelas diantaranya. Dengan pendapatan kotor di
seluruh dunia sebesar $1,8 miliar, Titanic adalah film pertama yang
mencapai angka miliaran dolar dan menjadi film terlaris sepanjang masa
selama dua belas tahun, sampai dikalahkan film Cameron sendiri, Avatar,
pada tahun 2010.
Tenggelamnya Titanic mengakibatkan kematian
sebanyak 1.514 orang dalam salah satu bencana maritim masa damai paling
mematikan sepanjang sejarah. Titanic merupakan kapal terbesar di dunia
pada pelayaran perdananya. Satu dari tiga pesiar samudra kelas Olympic
dioperasikan oleh White Star Line. Kapal ini dibangun pada 1909 sampai
1911 oleh galangan kapal Harland and Wolff di Belfast. Kapal ini sanggup
mengangkut 2.224 penumpang.. Titanic dilengkapi dengan teknologi paling
maju pada masa itu dan orang awam percaya bahwa ia “tidak mungkin
tenggelam”. Ia amat mengejutkan bagi orang banyak bahwa walaupun dengan
teknologi modern dan awak kapal yang berpengalaman, Titanic masih
tenggelam dengan jumlah kematian yang tinggi. Kegairahan media massa
mengenai korban terkenal Titanic, legenda mengenai apa yang terjadi di
atas kapal, mengakibatkan undang-undang laut diganti, dan penemuan kapal
yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan yang diketuai oleh Jean-Louis
Michel dan Robert Ballard menjadikan Titanic terkenal pada tahun
berikutnya.
Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White
Star Line, dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast,
Irlandia Utara, didisain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik
Cunard Line. Titanic, bersama kapal saudara kembarnya Olympic, Olympic
dan yang akan dibuat Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic,
bertujuan menjadi kapal paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat.
Pembuatan RMS Titanic, dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan
perusahaannya International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret
1909. Badan kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan
perlengkapan dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic
sepanjang 269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci)
lebar, berat mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke
geladak setinggi 18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang
dan dengan berat mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya
dengan kapal Olympic. Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat
silinder, tiga baling-baling, dan satu turbin Parsons bertekanan rendah
yang menggerakkan tiga baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh
159 perapian batu bara yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot
(43 km/j). Hanya tiga dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63
kaki) yang berfungsi; cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang
udara, dan untuk memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu
membawa 3.547 penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat,
maka namanya diberi penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan juga
sebagai kapal uap – SS (Steam Ship).
Pada waktu itu, fasilitas
dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia menawarkan fasilitas kolam
renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan dan gelanggang
squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu,
perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia menawarkan tiga
lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan, satu inovasi pada waktu
itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic dianggap
sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Ia dianggap
oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang “hampir tidak mungkin
tenggelam.” Titanic terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang
beri pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol
dari dek kapal; walaupun, sekat kapal tidak menghalangi keseluruhan
ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E). Titanic mampu terapung dengan
baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau empat bagian pertama
dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan tenggelam.
Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton, Inggris,
dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10 April 1912,
di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic bergerak
meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal
tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di
dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari
Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru
berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic
berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang
tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal
sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan
2.223 penumpang.
Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang
yang dipisahkan. Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri
dari kabin kecil di dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang dari
inggris yang mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan
ruang kelas kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas yang
sama dengan kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua
pada mulanya menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi, karena
tidak tersedianya batu bara, maka dipindahkan ke Titanic. Kelas utama
merupakan bagian kapal yang paling mewah.
Sebagian dari orang
yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas utama. Ini termasuk
jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine Force Astor; pemilik
kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor Straus dan isterinya
Ida; jutawan Denver, Margaret “Molly” Brown; Sir Cosmo Duff-Gordon dan
isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins Widener dan istrinya
Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan anak mereka yang
berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William Thomas Stead; Countess
of Rothes; pembantu presiden Amerika Serikat Archibald Butt; pengarang
dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee; pengarang Jacques Futrelle,
dan isterinya May, dan rekan mereka, editor Broadway Henry dan Irene
Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan yang lain. Ikut bersama di
kelas utama lainnya adalah editor urusan White Star Line J. Bruce Ismay
yang merencanakan pembuatan Titanic dan pembuat kapal Thomas Andrews,
yang turut bersama untuk memantau semua masalah dan menilai kinerja
keseluruhan kapal baru tersebut.
ada Minggu malam, 14 April,
suhu menurun sampai tahap hampir beku dan laut tenang. Bulan tidak
keluar dan langit cerah. Kapten Smith, mengetahui peringatan adanya
bongkahan gunung es melalui komunikasi nirkabel semenjak beberapa hari
lalu, telah mengubah haluan Titanic lebih jauh ke arah selatan. Pada
hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat, pegawai komunikasi nirkabel dari
kapal uap Amerika memberi peringatan bahwa gunung es besar mengapung
dalam jalur Titanic, tetapi peringatan ini tidak disampaikan ke dek
pengawal. Sore itu, satu lagi laporan mengenai bongkahan gunung es besar
yang banyak, kali ini dari Mesaba, juga gagal disampaikan ke dek
pengawal.
Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di
selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan
Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan
kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon
dek pengawal memberitahu, “Gunung es, tepat di depan!” Opsir Pertama
Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan mengurangi
kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal. Tabrakan ternyata tidak dapat
terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian
lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan
mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air
sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil menutup
rapat saat air sudah keburu memasuki lima bagian kedap air pertama,
lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak
tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal
ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki
bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya
ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah
pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic
akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu
penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat diberitahukan.
Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat
di sebelah kanan dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya.
Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang
penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan
awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena
peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa
itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat
mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
Penumpang
kelas utama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu penyelamat
dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi penumpang kelas
ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian bawah kapal sulit
dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu penyelamat. Lebih
buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci oleh awak kapal
yang menunggu giliran mengizinkan penumpang naik ke geladak.
Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim
CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount
Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi
semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal
terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer
(58 mil) dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk
menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya
sudah keburu tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat
pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.
Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki
perahu penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan
tidak ada tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun
tenggelam. Ini menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan
separuhnya kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang
dilepas dengan hanya 12 orang penumpang di atasnya.
“Wanita dan
anak-anak dahulu” diutamakan untuk menaiki perahu penyelamat, Opsir
kedua Lightoller, yang mengisi perahu penyelamat di sebelah kiri, hanya
memperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai pengayuh dan tidak
untuk sebab lainnya; walaupun masih terdapat tempat kosong. Opsir
Pertama Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan, memperbolehkan
laki-laki naik apabila wanita tidak ada yang mau naik lagi. Saat kapal
semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian perahu penyelamat
dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu setempat, seluruh
bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, dan kecuali dua buah
perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
Sekitar
02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari permukaan air
memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan baling-baling kapal ,
dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air membanjiri geladak
perahu. Keadaan semakin parah saat dua perahu penyelamat terakhir
terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi separuhnya telah
berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling depan jatuh,
meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka yang terapung dalam air. Di
geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau melompat ke laut
dangan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat. Bagian belakang kapal
perlahan-lahan terangkat ke atas, dan barang-barang yang tidak terikat
berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian belakang kapal terangkat, sistem
eletrik mati dan lampu mulai padam. Tidak lama kemudian, pada bagian
badan kapal yang tidak kuat menahan beban mengakibatkan Titanic pecah
menjadi dua bagian antara dua cerobong terakhir, dan bagian depan
tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal langsung tehempas kembali di
permukaan air dan terangkat tegak lurus. Selepas beberapa saat, pada
pukul 02:20 waktu setempat, semuanya tenggelam ke laut.
Dari
sejumlah 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang penumpang yang selamat;
1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas disebabkan
karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C). Hanya dua
dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan korban dari
dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor empat kembali
dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka kemudian tewas. Hampir
satu jam kemudian perahu penyelamat nomor empat belas kembali dan
menyelamatkan empat orang penumpang yang mana satu penumpang kemudian
tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu penyelamat yang
terapung dari geladak. Terdapat perdebatan di antara penumpang yang
selamat. sebagian penumpang yang selamat berinisiatif untuk kembali,
tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu penyelamat mereka akan
tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba menaiki perahu mereka atau
ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun sebenarnya hanya sedikit
tarikan yang ada.
Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan
cara berbeda. Bagian depan menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di
bawah permukaan dasar laut dan mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan
bagian belakang tenggelam dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal
terburai akibat terdapat udara yang terperangkap di dalam kapal. Bagian
belakang kapal menghantam dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh
ke dalam lumpur.
Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS
Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat
pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup
diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang singkat untuk yang
mereka yang terselamatkan dan untuk memperingati mereka yang tewas
diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan
sampai pada tanggal 18 April.
Saat santunan jiwa diberikan,
White Star Line menyewa kapal MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah.
Sejumlah 338 jenazah akhirnya ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi
ke Halifax, Nova Scotia, sedangkan jenazah yang tidak dikenal
dikebumikan di Pemakaman Fairview.
Saat berita mengenai
malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang terkejut bahwa Titanic
telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang begitu tinggi walaupun
dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat kabar dipenuhi berita dan
gambaran mengenai malapetaka tersebut dan semuanya tidak henti-hentinya
untuk mendapatkan berita terkini. Banyak kotak amal dibuat untuk
membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang kehilangan orang yang
merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam kasus penumpang kelas
tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.
Tenggelamnya
kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk Southampton.
Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir 1.000 keluarga
setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap jalan di
daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu penduduk dan
hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum korban yang
terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah dibuat untuk
mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang dapat dilakukan
untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat Amerika Serikat
memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19 April, sehari
selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat. Ketua
Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian
penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan mereka. Smith
juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris untuk pengadilan
pada waktu mereka masih berada di negara Amerika. Pemeriksaan Amerika
berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey dilantik untuk mengetuai
penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai musibah tersebut.
Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3 Juli. Setiap
pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun ABK Titanic,
dan ABK Californian dan pakar lain.
Para penyelidik mendapati
kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan zaman dan dengan itu
pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan. Kedua pemeriksaan
mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal Californian gagal
memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic. Pemeriksaan tersebut
mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan Titanic berjarak 31 km
(19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan bahwa Lord seharusnya
membangunkan operator nirkabel setelah tembakan suar dilaporkan
kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian tidak bertugas, 29
negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan komunikasi radio,
terutama dalam keadaan bahaya.
Musibah tersebut turut mendorong
International Convention for the Safety of Life at Sea di London,
Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20 Januari 1915, persetujuan
ditandatangani oleh organisasi tersebut dan menghasilkan pendirian dan
pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi Pegawai Pesisir Amerika
Serikat yang sampai hari ini memantau dan melaporkan lokasi gunung es
terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi ancaman bagi jalur laut
trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan baru bahwa semua kapal
penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang mencukupi bagi semua
penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan yang sesuai dilakukan,
dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam sehari bersama pusat
kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan darurat. Sebagai
tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah dari kapal
haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.
“Manusia
Hebat bisa menciptakan Besi sebesar itu mampu mengapung di lautan,
tetapi kekuasaanNya jauh lebih dahsyat, Maha Dahsyat.. Hanya dalam
hitungan detik kapal itu musnah oleh bongkahan es”
Gambar: sebuah Koran bernama The Times Dispatch pada tanggal 16 April 1912 yang memberitakan tenggelamnya kapal Titanic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar